Pertumbuhan Anak Jalanan Di Indonesia
Anak jalanan, hingga saat
ini istilah anak jalanan belum ada atau belum mempunyai suatu defenisi ataupun
suatu pengertian yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi semua pihak secara
tepat yang menggambarkan secara jelas
tentang apa anak jalanan itu sendiri.
Anak jalanan ini sering
disingkat dengan kata anjal, anjal ini lebih mengacu pada sekumpulan anak –
anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan, atau anak – anak
yang melakukan aktivitas perekonomiannya di jalanan tetapi masih memiliki
hubungan dengan keluarganya . kegiatan ekonomi yang biasa mereka lakukan di
jalanan ialah seperti menjadi seorang pengamen, pengemis, dan masih banyak aktivitas yang lainnya.
Pada sat ini pertumbuhan
anak jalanan di Indonesia semakin dan terus meningkat, terlebih di kota – kota
besar seperti di ibukota Jakarta . Sangking
pesatnya pertumbuahan anak jalanan di kota Jakarta kita sudah tidak susah lagi
atau sudah sangat mudah untuk menemui anak – anak jalanan, mereka biasanya
tersebar di tempat – tempat umum, mulai di perepatan lampu merah, terminal,
stasiun kereta, pasar / tempat
perbelanjaan, dan lain sebagainya.
Memang sudah menjadi rahasia
umum bahwa kebanyakan atau sebagian besar dari mereka sudah di kordinir oleh
mafia – mafia anak jalanan (sekelompok orang yang professional ). Mereka
mengeksploitasi anak- anak ini dan dijadikan sebagai lahan dan ladang
penghasilan bagi mereka. Mafia anak jalanan ini bekerja dengan sangat rapih dan
sangat professional , mereka sudah membagi
tugas atau bagian – bagian yang harus mereka kerjakan mulai dari
kegiatan antar jemput sampai ke kegiatan yang lainnya. Dan yang lebih membuat
miris bahwa sebagian besar dari orang tua mereka tahu akan hal itu dan tidak
jarang bahkan orang tuanya sendiri pun menjadi bagian dari salah satu mafia anak jalanan tersebut .
Pada saat ini anak jalanan
dapat di kelompokkan berdasarkan hubungan mereka dengan keluarganya, ada tiga
kategori anak jalanan yaitu anak –anak yang memang sengaja turun ke jalanan,
anak – anak yang ada di jalanan dan anak – anak yang keluarganya ada di
jalanan.
Ada beberapa tipe dari anak
jalanan, yaitu :
1. Anak
jalanan yang masih mempunyai orang tua dan masih tinggal dengan orang tuanya.
2. Anak
jalanan yang masih memiliki orang tua tapi tidak tinggal dengan orang tuanya.
3. Anak
jalanan yang sudah tidak memiliki orang tua tapi tinggal dengan keluarga.
4. Anak
jalanan yang sudah tidak memiliki orang tua dan tidak tinggal dengan keluarga.
Memurut hasil riset pada
tahu 2006 terdapat 78,96 juta anak jalanan atau sekitar 35,5 % dari total
seluruh penduduk Indonesia . 33,16 juta diantaranya tersebar di perkotaan dan
45,8 juta tersebar di pedesaan. Sebagian besar dari anak – anak ini berasal
dari keluarga yang miskin dan tertinggal sehngga mereka renan dengan dengan
tindak kekerasan, eksploitasi, perdagangan anak dan lain – lain.
Permasalahan ini tidak hanya
terjadi di kota besar seperti Jakarta saja, namun juga di seluruh daerah
Indonesia. Nusa tenggara timur dan nusa tenggara barat memiliki jumlah anak
jalanan yang signifiakan sekitar 20 % dari jumlah anak terlantar.
Pada tahun 2010 jumlah anak
jalanan yang menjadi binaan kemensos sebanyak 4 % dari 5,4 jumlah anak
terlantar atu sekitar 160 ribu anak jalanan. Rencanannya setiap tahun kemensos
akan membina 50 ribu anak jalanan hingga 2014