enjoy with my blog :D

welcome ...

this is my wordl happy and enjoy with my blog


Selasa, 10 Januari 2012

MENCATOK RAMBUT BERLEBIHAN MENGAKIBATKAN RAMBUT KERING DAN RUSAK



Demi mendapatkan penampilan yang lebih menarik pada momen penting dengan waktu yang singkat  , biasanya kaum hawa lebih memilih menggunakan alat pencatok rambut tanpa memikirkan dampak pada rambut mereka.

Ini dia berbagai dampak dari penggunaan alat catok secara berlebihan :
Panas berlebihan
Tahukah anda panas yang berlebihan dari alat pencatok dapat mengakibatkan rambut menjadi kering, rusak , dan lebih rapuh. Khususnya pada bagian kutikula akan mengalami kerusakan apabila mendapatkan panas yang berlebihan selama 5 menit.  Untuk meminimalisir dampak dari penggunaan alat pencatok secara berlebihan, sebaiknya tidak menggunakan dalam temperature yang lebih dari 175 derajat celcius.

Ion positif
Rambut menjadi rapuh setelah menggunakan alat pencatok berkali – kali. Hal ini disebabkan karena pencatok rambut mengeluarkan ion positif yang berefek buruk pada kelenjar rambut, kelenjar menjadi terbuka dan kekeringan.

Tidak mengandung silicon
Dermatologis Carolyn Jacob, MD, dari Northwestern University School of Medicine, Chicago menyatakan  bahwa  pencatok rambut memiliki efek merusak yang lebih tinggi daripada sekadar pengering rambut. Dan ironisnya saat ini masih banyak di pasaran beredar produk – produk pencatok rambut yang tidak mengandung silicon. Silicon berfungsi untuk melindungi rambut saat panas dialirkan pada pencatok.


Minggu, 08 Januari 2012

Pertumbuhan Anak Jalanan Di Indonesia


Pertumbuhan Anak Jalanan Di Indonesia

Anak jalanan, hingga saat ini istilah anak jalanan belum ada atau belum mempunyai suatu defenisi ataupun suatu pengertian yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi semua pihak secara tepat yang  menggambarkan secara jelas tentang apa anak jalanan itu sendiri.
Anak jalanan ini sering disingkat dengan kata anjal, anjal ini lebih mengacu pada sekumpulan anak – anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya di jalanan, atau anak – anak yang melakukan aktivitas perekonomiannya di jalanan tetapi masih memiliki hubungan dengan keluarganya . kegiatan ekonomi yang biasa mereka lakukan di jalanan ialah seperti menjadi seorang pengamen, pengemis, dan  masih banyak aktivitas yang lainnya.
Pada sat ini pertumbuhan anak jalanan di Indonesia semakin dan terus meningkat, terlebih di kota – kota besar seperti di ibukota  Jakarta . Sangking pesatnya pertumbuahan anak jalanan di kota Jakarta kita sudah tidak susah lagi atau sudah sangat mudah untuk menemui anak – anak jalanan, mereka biasanya tersebar di tempat – tempat umum, mulai di perepatan lampu merah, terminal, stasiun kereta,  pasar / tempat perbelanjaan, dan lain sebagainya. 
Memang sudah menjadi rahasia umum bahwa kebanyakan atau sebagian besar dari mereka sudah di kordinir oleh mafia – mafia anak jalanan (sekelompok orang yang professional ). Mereka mengeksploitasi anak- anak ini dan dijadikan sebagai lahan dan ladang penghasilan bagi mereka. Mafia anak jalanan ini bekerja dengan sangat rapih dan sangat professional , mereka sudah membagi  tugas atau bagian – bagian yang harus mereka kerjakan mulai dari kegiatan antar jemput sampai ke kegiatan yang lainnya. Dan yang lebih membuat miris bahwa sebagian besar dari orang tua mereka tahu akan hal itu dan tidak jarang bahkan orang tuanya sendiri pun menjadi bagian dari salah satu  mafia anak jalanan tersebut .
Pada saat ini anak jalanan dapat di kelompokkan berdasarkan hubungan mereka dengan keluarganya, ada tiga kategori anak jalanan yaitu anak –anak yang memang sengaja turun ke jalanan, anak – anak yang ada di jalanan dan anak – anak yang keluarganya ada di jalanan.


Ada beberapa tipe dari anak jalanan, yaitu :
1.    Anak jalanan yang masih mempunyai orang tua dan masih tinggal dengan orang tuanya.
2.    Anak jalanan yang masih memiliki orang tua tapi tidak tinggal dengan orang tuanya.
3.    Anak jalanan yang sudah tidak memiliki orang tua tapi tinggal dengan keluarga.
4.    Anak jalanan yang sudah tidak memiliki orang tua dan tidak tinggal dengan keluarga.

Memurut hasil riset pada tahu 2006 terdapat 78,96 juta anak jalanan atau sekitar 35,5 % dari total seluruh penduduk Indonesia . 33,16 juta diantaranya tersebar di perkotaan dan 45,8 juta tersebar di pedesaan. Sebagian besar dari anak – anak ini berasal dari keluarga yang miskin dan tertinggal sehngga mereka renan dengan dengan tindak kekerasan, eksploitasi, perdagangan anak dan lain – lain.
Permasalahan ini tidak hanya terjadi di kota besar seperti Jakarta saja, namun juga di seluruh daerah Indonesia. Nusa tenggara timur dan nusa tenggara barat memiliki jumlah anak jalanan yang signifiakan sekitar 20 % dari jumlah anak terlantar.
Pada tahun 2010 jumlah anak jalanan yang menjadi binaan kemensos sebanyak 4 % dari 5,4 jumlah anak terlantar atu sekitar 160 ribu anak jalanan. Rencanannya setiap tahun kemensos akan membina 50 ribu anak jalanan hingga 2014