Pernahkah
kita sejenak berfikir ataupun merenung tentang apa dan bagaimana perasaan
atau yang dirasakan oleh orang tua kita terutama
ibu kita selama ini. Bagaimana selama ini ibu berjuang untuk mendidik dan membesarkan kita dengan sebaik-
baiknya hingga kita dapat berdiri disini saat ini.
Berawal
pada saat seorang ibu mengandung, ibu memikul atau membawa beban yang sangat
berat ditubuhnya, tapi ibu tetap menjaganya dengan susah payah, ibu berusah
untuk melindunginya. Ibu membawa beban yang berat itu kemanapun ia melangkah,bayangkan
saja kalau kita kemana – mana dengan membawa tiga buah kelapa di perut kita,
Wauu sangat sulit dibayangkan , ibu tak hanya membawa beban itu tanpa merasakan
sesuatu yang tidak enak untuknya, ibu seringkali merasakan pusing , mual ,
muntah bahkan terkadang jatuh pingsan
karena kelelahan dengan semua itu, terlebih lagi pada saat ibu tidur sebenarnya
iya sangat tidak leluasa dengan posisi tidurnya yang tidak bisa asal gerak,
kita bisa membayangkan jika kita yang merasakan hal tersebut betapa sulitnya
kita ketika pada saat tidur pun harus sangat berhati – hati dan yang lebih menakjubkannya
lagi, walaupun itu cukup menyiksanya, ibu tetap menyayangi beban atau anaknya
tersebut.
ketika
saat – saat membahagiakan yang dinanti - nantinya itu tiba, seorang ibu
melahirkan bebannya itu yang ia sebut “Anaknya”, kedunia ini dengan rasa sakit
yang sangat amat luar biasa. Ibu merawatnya dengan penuh kasih sayang, ibu juga
sangat berhati – hati dalam segala hal yang akan dilakukan untuk anaknya
tersebut, dan ibu tak segan – segan untuk mengorbankan waktunya untuk mengajari
segala hal dan segala sesuatu yang baik untuk anaknya. Dengan harapan yang besar
kelak anaknya akan menjadi anak yang baik dan berbakti.
Kemudian
ketika anaknya telah tumbuh menjadi seorang remaja , disinilah dimulai
kegelisahan, ketakutan dan kesabaran seorang ibu diuji dengan segala pola dan
tingkah kenakalan anaknya. Walaupun demikian Ibu tetap sabar memberikan nasehat
– nasehat yang baik dan berguna untuk anaknya kelak ketika dewasa .
Dan
saat ini ibu hanya berharap anaknya bisa tumbuh dengan baik dan dapat menjadi
pribadi yang mandiri. Seorang ibu tidak mengharapkan imbalan sedikit pun bahkan
sepeserpun dengan apa yang telah dilakukan dan dirasakannya. Walaupun mungkin
anaknya akan melupakan segala sesuatatu tentangnya ketika anaknya sudah
berkeluarga nanti.
Jadi
kesimpulan dari semua ini iyalah kita harus lebih sering untuk merenung dan
mengingat tentang kebaikan apa sajakah yang telah dilakukan dan diberikan orang
tua kita kepada kita semua dan tentu saja kita tidak hanya sebatas untuk
mengingat dan merenung saja, kita harus mewujudkan atau merealisasikannya
dengan cara berbakti kepada kedua orang tua kita terutama ibu selagi beliau
masih ada.
Aryanipermatasari