enjoy with my blog :D

welcome ...

this is my wordl happy and enjoy with my blog


Selasa, 15 Januari 2013

proses couting dan lensa warna


COATING
Coating adalah  segala proses manufacturing yang dilakukan untuk meningkatkan performa dari lensa Opthalmic.
-       Coating pada lensa meliputi :
1.                  Pewarnaan pada lensa ( Tinting )  
Pada prinsipnya mata manusia memiliki suatu mekanisme anatomi dan fisiologi alami untuk melindungi mata dari intensitas cahaya , misalnya gerakan refleks dari kelopak mata untuk menutup , refleks pupil melebar dan mengecil , adaptasi retina terhadap intensitas cahaya yang berlebihan dan lain – lain. Namun semua ini terkadang belum cukup untuk melindungi mata dari radiasi cahaya yang berbahaya bagi mata. Untuk itu perlu diberikan filter pada lensa seperti pewarnaan dan Photocromics.

Pemberian filter ini memiliki fungsi sebagai berikut :
1.                  Mengurangi intensitas cahaya yang menuju mata.
2.                  Mengurangi sinar – sinar yang berbahaya dengan menyerapnya.

Pewarnaan lensa  adalah suatu ilmu pengetahuan, bukan suatu  ” seni”. Ada sedikitnya 3 ilmu pengetahuan yang mempengaruhi tinting antara lain : 

1  .  Pemahaman Warna
Warna didefinisikan sebagai  hubungan  tiga unsur-unsuR.

-    Cahaya sebagai sumber warna
Cahaya adalah satu-satunya sumber warna , objek merupakan reflektor, penyerap atau pemancar  satu atau lebih warna cahaya . Cahaya matahari adalah satu-satunya sumber cahaya yang alami . Cahaya  adalah  berwarna putih, tidak ada  cahaya berarti  hitam. Cahaya yang  memancarkan panjang gelombang khusus dikenal sebagai  warna. Cahaya yang dibuat manusia mempunyai spektrum  yang berbeda dibanding cahaya matahari dan oleh karena itu akan menciptakan warna yang  berbeda .

-          Objek / material  sebagai  yang memancarkan cahaya
Objek  memantulkan atau memancarkan beberapa atau semua warna cahaya kembali ke mata kita .  Intensitas dan distribusi berbagai panjang gelombang cahaya yang dipancarkan kepada mata kita menentukan terang dan  kepadatan warna yang  kita lihat  .
Semua Pigmen ( Celupan, Cat, Noda, dan sebagainya) menerima warna melalui penyerapan bagian-bagian tertentu dari spektrum cahaya dan memantulkan atau memancarkannya ke mata kita .
Warna hitam menyerap semua  panjang gelombang cahaya  dan tidak memantulkan cahaya. Warna putih memantulkan  semua  panjang gelombang  cahaya .Cahaya adalah warna putih. Sumber cahaya yang kita gunakan  akan mempengaruhi warna yang kita lihat ( cahaya adalah warna ) .

-    Mata  sebagai penterjemah warna .
Warna yang kita terima melalui mata akan dikirimkan melalui sel – sel Rods dan Cones  ke Otak agar dikenali otak .

  2  .  Sifat Phisik Dan Kimia Lensa:
Banyak faktor yang akan mempengaruhi bagaimana lensa akan diwarnai dan warna yang akan diperoleh . Hal itu meliputi bahan  lensa itu sendiri  , bagaimana dibuatnya, lapisan dan usia lensa tersebut  , dan prosedure pewarnaan yang digunakan

 3  .  Sifat   kimia dari zat pewarna lensa
Zat pewarna yang digunakan  adalah terbuat dari bahan-kimia khusus yang  dirancang untuk  ” melekat ” pada suatu material , misalnya suatu lensa . Kombinasi bahan-kimia menentukan panjang gelombang cahaya yang  akan menerobos suatu lensa  .
Bahan kimia yang digunakan antara lain bubuk pencelup,  Stabilizer , bahan pengawet, wetting agents , dan emulsifiers.
Zat pewarna yang umumnya digunakan  berupa cairan  sebab dapat dipanaskan tanpa merusak zat pewarna  selagi dipanaskan untuk  memanaskan lensa , hal ini akan menyebabkan lensa menjadi cukup menyerap untuk menerima molekul zat pewarna tersebut.
Temperatur adalah salah satu  faktor yang paling utama dalam mencapai hasil pewarnaan yang  sesuai . Perubahan temperatur  menyebabkan lensa kurang menyerap. Hal ini  juga menyebabkan suatu perubahan molekular dalam  kecepatan penyerapan warna dasar , warna primer yang menyusun zat pewarna tersebut.
Perubahan  lebih dari 5 O  akan mengakibatkan perbedaan kecepatan penyerapan warna . Pewarnaan pada lensa umumnya dikategorikan kedalam beberapa jenis antara lain :

1. Lensa Kaca.
a.    Solid Tints
 Tints yang dilakukan pada lensa kaca dilakukan pada saat proses Pabrikasi lensa dari pabrik . Pada lensa ini kedalaman kepekatan warna bergantung pada ketebalan lensa  (  Hukum Lambert ). Lensa minus lebih gelap pada bagian tepi dibanding bagian tengahnya sedangkan lensa Plus gelap pada bagian tengah dibanding bagian tepinya.  Hal inilah yang menyebabkan lensa jenis ini sudah jarang dipakai kecuali untuk lensa Plano.

b.    Tinting dengan cara Vacuum Coating.
Pewarnaan lensa dengan cara Vacuum Coating dilakukan daengan memberikan deposit pada salah satu permukaan lensa dengan menggunakan Lapisan metalic compound. Lensa dipanaskan pada suhu 200 –  300 O C        ( 440 – 570 O F )  dan proses coating lensa dilakukan pada keadaan Vacuum dengan Proses Evaporasi ( penguapan ) pada tekanan 10 – 5  mmBar. Bahan yang digunakan untuk proses ini adalah Chromium, Molybdenum atau Titanium Oxida yang dicampur dengan Silica , Silicium Monoxida atau Magnesium Flourida. Ketebalan lapisan Tinting bergantung pada bahan yang digunakan dan jumlah lapisan yang diberikan apakah single layer , Countinous layer. Pada umumnya ketebalannya sekitar 10 - 6 micron. Intensitas warna yang dihasilkan bergantung pada ketebalan lapisan dan bahan yang digunakan. Oksida umumnya menghasilkan warna coklat , sedangkan warna grey ( abu – abu ) dihasilkan oleh kombinasi metal dan silica. Pada proses ini warna yang dihasilkan merata pada seluruh permukaan lensa.

2. Lensa Plastik .
a.    Solid Tints.
Proses ini hanya dilakukan pada lensa Plano, Solid tints yang dilakukan pada lensa plastik didapat dengan cara polimerisasi dari monomer – monomer yang mengandung larutan pewarna. Terkadang pada monomer juga diberikan Ultraviolet Blocking Agent untuk melindungi dari radiasi sinar ultraviolet tersebut.

b.    Tinting dengan cara Surface Treatment.
Metode ini juga dikenal sebagai Dying ( pencelupan ). Pada permukaan lensa diberi lapisan zat pewarna dengan cara dicelup. Proses ini dilakukan sebelum dilakukan proses lain seperti AR Coating dan Hard coating. Namun dapat juga dilakukan setelahnya apabila hard coating tersebut dapat menyerap  zat pewarna. Zat pewarna yang digunakan memiliki 3 warna utama yaitu Biru, Kuning dan Merah.
Dengan cara pencampuran warna ini maka dapat dihasilkan warna lain dari 3 warna dasar tadi. Pada proses ini dapat dilakukan pewarnaan pada lensa secara Full Color , gradien bahkan Rainbow Effect.
Intensitas warna yang dihasilkan tergantung kepada konsentrasi zat pewarna dan lamanya waktu pencelupan. Untuk menghasilkan warna yang tipis dapat dilakukan selama lebih kurang 1 menit sedangkan untuk warna yang sangat gelap dapat dilakukan selama 2 jam . Larutan pewarna tersebut dapat menembus permukaan lensa sedalam 6 – 10 micron. Pewarnaan dengan cara ini sangat bergantung pada sensitivitas operator terhadap warna dan kemampuan visual menterjemahkan warna.

Lensa Warna
Lensa dapat bervariasi, berdasarkan pada fungsi, gaya dan tujuan, dan warna yang Anda pilih dapat mempengaruhi lebih dari sekedar fashion Anda. Sementara fashion adalah alasan besar orang memilih gaya kacamata, memilih lensa yang tepat akan membuat perbedaan yang besar dalam fungsi.

WARNA
PENGGUNAAN
OLAHRAGA
Kuning atau Orange
1.   Mengurangi kilauan warna biru lebih baik dibandingkan Lensa coklat, namun distorsi warna yang diberikan tinggi
2.   Warna ini menimbulkan efek cerah pada penglihatan dan paling cocok digunakan pada areal berkabut atau untuk berburu.
3.   Proses pewarnaannya rendam dalam warna kuning 25 menit.

1.   bersepeda (kuning sangat baik untuk melihat baik dalam kabut)
2.   handball
3.   berburu
4.   tenis
5.   menembak
6.   ski
7.   snowboarding

Amber, mawar atau merah
1.   Pilihan yang baik, jika Anda terlibat dalam olahraga air atau aktivitas luar ruang lain.

2.   Lensa ini memberikan kontras yang baik untuk latar belakang hijau dan biru

1.      Bersepeda
2.      memancing (kuning lensa ketika Anda dapat melihat bagian bawah danau atau sungai)
3.      berburu
4.      menembak
5.      olahraga air.
Kuning gelap atau coklat tembaga

1.   Mengurangi pantulan sinar, termasuk kilauan frekuensi warna biru dari sinar matahari. Namun dapat mendistorsi warna
2.   Warna ini menimbulkan efek cerah yang lembut dan nyaman digunakan pada kegiatan out door pada sore dan pagi hari.
3.   Proses pewarnaannya rendam dalam warna biru 15 menit,kemudian warna merah 20 menit lalu warna kuning 15 menit

1.      Bisbol
2.      Bersepeda
3.      memancing (terutama di perairan dengan dasar berumput)
4.      golf

Hijau
1.   Mengurangi kilauan dan membantu menyaring sebagian sinar biru.
2.   Lensa warna ini menghasilkan kontras yang baik.
3.   Warna ini sangat bagus dalam penyerapan sinar ultra violet juga tidak merubah warna objek dan sering dipakai oleh kalangan militer dalam pertempuran udara/laut.
4.   Prosesnya rendam dalam warna biru 25 menit kemudian kuning 15 menit

1.      Bisbol
2.      golf.
Abu – abu
1.   Mengurangi intensitas sinar, namun tidak mengganggu warna.
2.   Warna ini paling sering digunakan dalam proses pewarnaan lensa –lensa yang khusus digunakan pada siang hari karena warna ini paling banyak menyerap sinar ultra violet dan paling kecil tingkat absorsinya seringkali digunakan pada Sunglass.
3.   Proses pewarnaannya rendam dalam warna biru 15 menit kemudian warna merah 15 menit.

semua olahraga outdoor dalam kondisi cerah.

Senin, 07 Januari 2013

Keunggulan dan kelemahan berbagai jenis lensa bifokal


Nah tadi kan sudah dijelaskan tentang sejarah perkembangan lensa bifokal beserta jenis jenis – jenisnya, dan sekarang saya mau menjelaskan jenis – jenis lensa bifokal yang umum kita temui beserta keunggulan dan kekurangannya masing – masing.

Keunggulan dan kelemahan lensa bifokal             

LENSA BIFOKAL KRIPTOK





KEUNGGULAN
1.       Pada lensa bifokal kryptok image jump akan lebih berkurang karena segment sudah lebih kecil dibanding lensa bifokal executive
2.       Dari segi kosmetik lebih menarik dibanding lensa bifokal executive
3.       Desain lensa cocok untuk pemilihan resep kacamata pada penderita hypermetropia tinggi

KELEMAHAN
1.       Terdapat image jump saat perpindahan penglihatan dari jauh ke dekat
2.       Adaptasi untuk pemakai pemula diatas addition +2.00 agak sulit
3.       Tidak disarankan untuk pemakai yamg pekerjaannya lebih banyak menggunakan jarak medium, menengah atau sedang


LENSA BIFOKAL FLAT TOP




KEUNGGULAN
1.       Desain lensa flattop lebih disarankan untuk penderita myopia tinggi
2.       Dari segi kosmetik lebih baik dari lensa executive
3.       Lapang pandang daerah jauh atau distance portion lebih luas 

KELEMAHAN
1.       Desain lensa flattop tidak disarankan untuk penderita hypermetropia tinggi
2.       Lapang pandang untuk reading portion (jarak dekat)akan lebih sempit atau terbatas
3.       Masih terdapat image jump saat perpindahan penglihatan dari jarak jauh ke jarak dekat
4.       Lensa bifokal tidak disarankan untuk pemakai yang pekerjaannya lebih banyak menggunakan jarak medium, menengah atau jarak sedang


LENSA BIFOKAL EXECUTIVE





KEUNGGULAN
1.       Daerah penglihatan atau lapang pandang untuk daerah dekat lebih luas
2.       Segment baca untuk daerah bifokal executive lebih besar atau luas dibanding lensa bifokal kryptok dan flattop
3.       Dari segi optic desain bifocal ini sangat baik karena titik focus masing – masing dapat diletakkan sesuai posisi yang diinginkan dari segi optic,desain bifocal ini sangat baik karena titik focus masing – masing dapat diletakkan sesuai posisi yang diinginkan
4.       Image jump sudah kecil

KELEMAHAN
1.       Kurang menarik dari segi kosmetik karena lensa langsung membelah dua bagian lensa antara distance portion dan reading portion
2.       Tidak disarankan untuk pemakai yang pekerjaannya lebih banyak menggunakan jarak kerja medium, menengah atau sedang.


LENSA BIFOKAL CURVE TOP



KEUNGGULAN
1.       Dari segi kosmetik lebih baik dari lensa executive
2.       Lapang pandang daerah jauh atau distance portion lebih luas 

KELEMAHAN
1.       Lapang pandang untuk reading portion (jarak dekat)akan lebih luas dibanding lensa flattop
2.       Masih terdapat image jump saat perpindahan penglihatan dari jarak jauh ke jarak dekat
3.       Lensa bifokal tidak disarankan untuk pemakai yang pekerjaannya lebih banyak menggunakan jarak medium, menengah atau jarak sedang

LENSA TRIFOKAL





KEUNGGULAN
1.       Lensa trifokal sudah memiliki medium portion
2.       Cocok untuk pemakai yang pekerjaannya sering menggunakan jarak medium,menengah atau sedang
3.       Image jump sudah kecil
4.       Dari segi optic desain bifocal ini sangat baik karena titik focus masing – masing dapat diletakkan sesuai posisi yang diinginkan dari segi optic,desain bifocal ini sangat baik karena titik focus masing – masing dapat diletakkan sesuai posisi yang diinginkan
5.       Lebih memudahkan untuk pemakai dengan  pekerjaannya sering menggunakan jarak medium,menengah atau sedang

KELEMAHAN
1.       Kurang menarik dari segi kosmetik karena lensa langsung membelah menjadi tiga bagian lensa antara distance portion, medium portion dan reading portion